Rabu, 29 Juli 2020

RASAMATIKA

Aku seperti hidup dalam kurung kurawal
Ketika sehimpunan kata kau deretkan menjadi bilangan rasa
Yang menuntunku dalam lajur diagonal
Mencari sudut cintamu di puncak logika

Aku seperti hidup dalam luasnya kubus
Dan sepenuh kasihmu, tulus tanpa limit dan kalkulus
Hanya keraguanku saja yang mengarahkan kurva setiaku pada algoritma minus
Tapi berkali pula kau mendekapku dengan kehangatan yang surplus

Sekali lagi kau membariskanku dalam bilangan bulat
Dengan sehimpunan pecahan yang kini prima
Dan menjadikanmu satu-satunya koordinat
Dari berjuta rumusan matematika tentang cinta

Minggu, 12 Juli 2020

PAYUNG HUJAN KITA

Kita punya hujan yang sama kan?
Kau turun dikala malam hendak pamit
Menjadi selimut tebal kenangan
Dan aku memilih hujan disiang hari
Karena ia membasahi jalan kebidupan

Kita punya hujan yang sama kan?
Yang mempertemukan kita dalam satu persinggahan
Dan menyisakan tetesan dari payung kita menjadi satu aliran
Lalu kita memilih kisah yang sama tuk dituliskan dalam diari
Kala rinai hujan itu berhenti

LELAH

Aku akan setia disini
Dengan seikat mawar yang kau titip sejak pagi
Tak usah kau cemas bagaimana lelahnya aku menunggumu
Karena kata itu tak ada dalam kamus hatiku

Aku akan setia dengan teguhnya janji
Dengan sekeping hati yang kau sisakan disatu sisi
Tak usah kau tanyakan bagaimana lelahnya aku menjaga cinta
Karena sejak cinta itu kupasrahkan padamu, aku tak pernah menakarnya

PUITIS

Mengapa senja menjadi begitu puitis
Padahal malam belum suguhkan rembulan
Seperti binar wajahmu dengan lengkung senyum manis
Padahal aku bukan lelaki pilihan

Mengapa pula hatiku gerimis
Padahal langit berhias tipisnya awan
Seperti alibimu yang tak pernah logis
Menyanjungku laksana wibawanya pangeran

11.07.20

KISAH PAGI

  Aku menemui embun pagi Yang bersiap pergi dari ujung dedaunan Ia seperti malu bercengkrama dengan mentari Yang menawarkan kehangat...