Selasa, 24 Juli 2018
3 WAKTU BERSAMAMU
3 Waktu Sholat Bersamamu
Pada Sholat pertama kutemui kembali dirimu pada wajah basah sisa tetesan wudhu
Kuterima salam hangat silaturrahiim kita pada jabat erat tanganmu
Dirahmati sinar mentari dan langit cerah Ponorogo, yang tak secerah binar matamu
Dari sini kumulai goresan pena prosa 3 Waktu Bersamamu
Agar silaturrahiim kita tak lekas lekang dan terbang ditiup sang bayu..
3 Waktu Sholat Bersamamu
Dalam baris do'a sholat kedua kuberbisik pada Rabb ku
Ampunkanlah aku... karna aku telah mengagungkan diriku atas dirimu
Padahal jelas nampak dari tatapan bathinmu..
Kamulah Mutiara yang tertutup debu
Hanya setipis debu...yang tersirat sejenak dari ketidakpercayaan dan keraguanmu
Itupun menurutku
Maka dalam bait akhir do'aku, kusebutkan namamu
Ya Allah...berilah dia kesehatan, kebahagiaan dan keberkahan Mu
Jadikan kami dalam ikatan silaturahiim sebagai sesama hamba yang mengais rezeqi Mu
Sungguh... bait prosa kedua ini kutulis dengan penuh ragu
Karena aku begitu takut silaturrahim kita yang penuh tawa, penuh canda, ku sarikan dalam prosa yang tak berkenan dihatimu
Tapi kuhembuskan saja raguku dalam hembusan sang Bayu
3 Waktu Sholat Bersamamu
Kumulai goresan prosa ini setelah Subuh yang berlalu
Tepat setelah 5 Waktu sejak kita bertemu
Biarlah 3 Waktu itu menjadi tanda ketidak sempurnaan aku dan kamu
Lalu kita sempurnakan sendiri sendiri
Antara aku dan Rabb ku... dan Kamu dengan Rabb mu yang akan menyempurnakan separuh agamamu
Pada detik ini.... kubisikkan namamu 3 kali wahai Sahabatku
Mencairkan kebekuan tinta penaku
Karena tak ingin ku akhiri prosaku
Dan dalam do'a Subuh yang terlewat itu..
Ya Rabb...kuatkan silaturrahiim kami... sebagaimana Engkau kuatkan hembusan Bayu.. dari belahan bumi disini ke belahan lain Negeri Mu
Agar suatu saat kami bisa kembali
Bertemu
Lembeyan, 8 Juli 2018
07.07
By JoeDCoolGen
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
KISAH PAGI
Aku menemui embun pagi Yang bersiap pergi dari ujung dedaunan Ia seperti malu bercengkrama dengan mentari Yang menawarkan kehangat...
-
Kita punya hujan yang sama kan? Kau turun dikala malam hendak pamit Menjadi selimut tebal kenangan Dan aku memilih hujan disiang hari Ka...
-
Hidup Baru Frasa yang tersisa setelah pesta Cinta selalu datang dalam kesederhanaannya melampaui bait indah tanpa makna menodakan setit...
-
Aku baru saja menemui ilalang Yang tak letih mendesirkan angin menuju pulang Menemui rasa takutku pada pertemuan di tengah padang Yang dip...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar