3.PAGI di SAMUNTI
Pagi ini menyuguhkan aroma tanah
Yang harum dari limpasan bulir hujan yang berdentum
Aku beranjak keluar dari sebuah pondok ditepi jurang...bukit yang mulai gundul dengan tanah yang , merekah
Menemui kuncup bunga yang harum merekah kuntum
Hujan selalu saja menjadi salam hangat
Bukti rahmat-Nya yang terulur dari tangan malaikat
Mengetuk mengetuk atap atap seng seperti lonceng pengingat
Menyadarkan para belia, remaja dan pria tambun dibalik selimut nikmat
Bangun sejenak mengucap syukur nikmat
Pagi ini aku duduk di para para rumah tanpa kaca
Tanpa secangkir kopi dan makanan pembuka
dan pagi ini aku belajar pada sebuah tutur cerita
Dimana aroma tanah selepas hujan subuh begitu nikmat bagi mereka
Samunti, januari 15
Joe_DCoolGen
Kamis, 15 Januari 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
KISAH PAGI
Aku menemui embun pagi Yang bersiap pergi dari ujung dedaunan Ia seperti malu bercengkrama dengan mentari Yang menawarkan kehangat...
-
Kita punya hujan yang sama kan? Kau turun dikala malam hendak pamit Menjadi selimut tebal kenangan Dan aku memilih hujan disiang hari Ka...
-
Hidup Baru Frasa yang tersisa setelah pesta Cinta selalu datang dalam kesederhanaannya melampaui bait indah tanpa makna menodakan setit...
-
Aku baru saja menemui ilalang Yang tak letih mendesirkan angin menuju pulang Menemui rasa takutku pada pertemuan di tengah padang Yang dip...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar