Selasa, 03 Februari 2015

CINTA SUCI

Aku belajar pada matahari
Yang tanpa lelah memancarkan sinar hangatnya
Menjadi selimut bagi bumi dengan segala keluh kesahnya
Yang setia menjaga janji setianya pada Ilahi
Atas penciptaannya menjadi stitik cahaya pada gugusan galaksi

Aku belajar pada bulan
Karena senyumnya yg lengkung dan wajahnya yang purnama
Menghias malam menjadi maha cahaya pelengkap ceria
Yang setia menanti mentari tenggelam dalam pergantian tugasnya
Memantulkan cahaya menerobos gulita pelengkap tata surya

Aku mencari makna dari setianya merpati
Atau lebah lebah yang menjaga sarangnya
Mematuhi isi isi kitab Ilahi atas perintah ajaib dalam sel saraf mereka
Menjadi makhluk cerdas yang setia pada fitrah penciptaannya
Mengajarkan bagaimana ia selalu kembali sejauhnya mengembara

Pada ikan salmon yang melintasi samudra
Dan kembali pada anak anak sungai dihutan belantara dimana bersemanyam telurnya
Aku bertadabbur bagaimana Tuhan menanamkan Maha CintaNya

Dan pada penciptaanNya yang sempurna
Anak anak adam semilyaran manusia
Aku berfikir beribu kali menyarikan makna tentang cinta

Ada diantaranya dan aku yang cinta dunia...padahal dunia tak mungkin dalam genggamannya
Ada diantaranya dan aku yang cinta harta...padahal harta hanya titipan yang menjadi beban hisabnya
Ada diantaranya dan aku yang cinta wanita...padahal wanita wanita cantik tanpa iman adalah tipudaya
Ada diantaranya dan aku yang cinta tahta...padahal tanpa amanah itu hanyalah tirani laksana pedang yang menghunus dadanya
Ada diantaranya dan aku yang cinta anak...padahal wayang wayang mereka adalah boneka biasa yang harus diajarkan Kalimatullah penjamin surga, tanpa itu hanyalah berhala durhaka
Ada diantaranya dan aku yang cinta sesama..bahkan sesama jenis...dan jenis yang bersalin rupa padahal ia adalah bunga bunga neraka
Ada diantaranya dan aku yang cinta satwa melebihi segalanya....dan akupun berfikir pada mereka aku juga belajar semula.....

Maka pada sepenggal umpamaNya....
Benarlah bahwa anak anak adam semilyaran manusia tanpa taqwa
Hanyalah ia hina dina daripada satwa satwa yang istiqomah memegang janji penciptaanNya

Aku berfikir seribu kali menyarikan makna tentang cinta
Dari anak anak adam semilyaran manusia dan para satwa
Yang berdzikir pada mentari dan indahnya bulan yang mengitarinya
Dengan sinar hangat dan lengkung senyum cahaya

Hanya Dialah pemilik Cinta Suci pada sesungguhnya


Pagi berembun di Jakarta, 3.2.15
Joe DCoolGen


2 komentar:

  1. Bagus banget Pak Joned, kalimatnya mengalir, sukses selalu Pak.👍👍🙏

    BalasHapus
  2. Bagus banget Pak Joned, kalimatnya mengalir, sukses selalu Pak.👍👍🙏

    BalasHapus

KISAH PAGI

  Aku menemui embun pagi Yang bersiap pergi dari ujung dedaunan Ia seperti malu bercengkrama dengan mentari Yang menawarkan kehangat...